Selasa, 18 Agustus 2009

sukses berpuasa

Sukses Berpuasa

Selain menjalankan ibadah wajib serta memperbanyak ibadah sunnah di dalam bulan Ramadhan, kita perlu menjauhi perbuatan-perbuatan yang akan merusak nilai ibadah kita. Di antara etika yang hendaknya diperhatikan antara lain:
  • Memelihara lidah dari semua kekejian dan kejahatan
Orang yang berpuasa wajib meninggalkan perilaku yang buruk, dalam hal ini wajib menjaga lidah dari kesia-siaan seperti berdusta, mencaci orang, mencampuri urusan orang lain, mengekang mata dan telinga dari mendengar sesuatu yang tidak halal, dan tidak memandang yang haram yang merusak puasa.
  • Membatasi makan dan minum
Hendaknya mengurangkan makan dan minum di kala berbuka dan bersahur. Tiadalah orang yang berpuasa mendapat faedah dari puasanya, jika orang-orang yang berpuasa itu tetap bertabiat rakus di kala berbuka dan loba di kala bersahur, sebagaimana yang lazim dikerjakan orang. Puasa hendaknya menjadi pemotong hawa nafsu, atau alat untuk mematahkan syahwat yang berlebih-lebihan.
  • Memelihara anggota tubuh
Orang yang berpuasa harus memelihara anggota tubuhnya dari perbuatan dosa dan menjauhkannya dari segala urusan yang tidak berguna. Dengan demikian sempurnalah puasanya. Sebab berapa banyak orang yang berpuasa akan tetapi tetap membiarkan anggota tubuhnya terjerumus dalam kemaksiatan. Rasulullah saw bersabda, "Berapa banyak orang yang berpuasa, tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya melainkan lapar dan haus."
  • Mengurangi tidur di siang hari
Hendaknya orang yang berpuasa tidak terlalu banyak tidur di siang hari, dan tidak terlampau banyak makan di malam hari. Sikap bersahaja lebih dianjurkan agar kita dapat menghayati rasa haus dan lapar puasa. Dengan begitu diharapkan kelak jiwanya akan terdidik dan nafsu syahwatnya akan terkendali dan hatinya akan bercahaya. Di situlah sesungguhnya letak rahasia dan tujuan puasa sebenarnya.
  • Tidak terlalu menyibukkan urusan dunia
Di bulan ramadhan tidak terlalu menyibukkan diri dengan urusan dunia. Akan tetapi membenamkan diri untuk beribadah kepada Allah dan berdzikir dengan sebanyak-banyaknya.
  • Munculnya rasa cemas dan harap
Selepas menjalanakan ibadah puasa hendaknya muncul perasaan harap dan cemas, antara diterima atau tidak puasanya oleh Allah. Sebab sangat boleh jadi selama sehari tadi kita telah melakukan pelanggaran atau ada sesuatu yang tertinggal yang menodai dan mengurangi nilai ibadah puasa kita.


(diambil dari tulisan M. Ali Athwa dalam majalah Hidayatullah edisi Oktobher 2003/Sya'ban 1424H)

Senin, 17 Agustus 2009

cegah gagal ramadhan!

Cegah Gagal Ramadhan!
Langkah-langkah praktis mengantisipasi kemungkinan gagal di bulan suci

  1. Persiapkan fisik dan ruhani lewat latihan puasa dan memperbanyak ibadah sunnah sejak mulai bulan Sya'ban. Jangan sampai kondisi fisik dan stamina ruhani yang melemah di awal Ramadhan membuyarkan semua harapan.
  2. Pelajari berbagai aspek Ramadhan dari A sampai Z seperti adab, rukun ibadah, do'a-do'a, dan dzikir yang mendukung sukses ibadah Ramadhan. Mendalami fiqh Ramadhan sangatlah penting. Jangan segan membuka kembali kitab-kitab tentang bulan mulia ini.
  3. Rancanglah aktivitas hari-hari Anda selama Ramadhan menjadi bagian-bagian yang teratur. Misalnya tentang kegiatan utama seperti shalat, tadarus, ta'lim, menimba ilmu, menghafal atau membaca buku. Tata acara-acara penting anda dalam program jadwal harian, pekanan, atau per sepuluh nhari. Belanja lebaran - jika tak bisa dihindari - lakukan sebelum Ramadhan. Banyak yang sudah berhasil dengan cara ini.
  4. Tentukan target dan prosentase keberhasilan dari tiap-tiap program yang dicanangkan. Hal ini untuk mendisiplinkan kita menjadi muslim yang istiqamah, kelak setelah keluar dari Ramadhan.
  5. Lawanlah kemalasan sekeras mungkin. Sebaliknya, tumbuhkan semangat kita untuk shalat berjama'ah, menimba ilmu di majelis-majelis ta'lim, ke pesantren-pesantern kilat, dan sebagainya.
  6. Jaga waktu tidur di malam-malam Ramadhan. Kegiatan yang harus didahulukan dari apapun adalah qiyamul lail (bangun malam untuk shalat tahajjud). Usahakan tidurlah lebih awal dan bangun pada sepertiga malam. Mulailah kebiasaan ini sebelum masuk Ramadhan.
  7. Bawa mushaf Al-Qur'an ke manapun Anda pergi, kecuali ke tempat-tempat yang dilarang seperti WC. Perbanyaklah membacanya, menghafalnya dan dalami ayat demi ayat kandungan maknanya.
  8. Bukalah pintu maaf sedari sekarang, serta mintalah maaf kepada sebanyak mungkin manusia yang selama ini terlibat langsung atau pun tidak dengan tindakan maupun perkataan dalam kehidupan kita. Membuka pintu maaf dan meminta maaf akan membuka lebar pintu silaturahim sekaligus mensucikan hati sebelum memasuki bulan suci.
  9. Kendalikan lidah seketat mungkin kecuali pada hal-hal yang mengandung kebenaran dan kebajikan saja. Lidah yang tak terkendali akan mematikan hati. Hati yang mati mudah tergelincir pada perkataan dusta dan keji. Cara mencegahnya dengan memperbanyak dzikir dan istighfar.
  10. Jaga mata dan tahan pandangan dari semua hal yang Allah tidak menyukainya jika kita melihat. Apalagi yang haram-haram.
  11. Jaga pendengaran dari segala hal yang makruh, mendengarkan musik yang sia-sia serta pembicaraan yang tidak ada kaitannya dengan keberhasilan Ramadhan.
  12. Mudahlah memberi disertai sifat qanaah yang memperhalus budi kita.
  13. Minta kepada Allah agar tidak termasuk kelompok orang yang gagal melalui Ramadhan kali ini. Mintalah terus sampai menetes air dari kedua mata Anda.
(diambil dari tulisan M. Ali Athwa dalam majalah Hidayatullah, edisi Oktober 2003/Sya'ban 1424H)

Senin, 03 Agustus 2009

dua belas kebiasaan produktif yang dianjurkan

Dua Belas Kebiasaan Produktif yang Dianjurkan

Ada 12 (dua belas) kebiasaan sehari-hari yang jika Anda lakukan dengan baik, akan membuat Anda menjadi lebih produktif dalam hidup.

  1. Sediakan lebih banyak waktu untuk membaca dan sediakanlah waktu 15 menit untuk memikirkan dan mengendapkan bacaan Anda.
  2. Luangkanlah waktu selama 20 menit dalam sehari nuntuk menyendiri dan merenung.
  3. Pertahankan stamina spiritual Anda melalui ibadah mahdhah yang rutin.
  4. Jagalah kondisi fisik Anda dengan cara : makan secara teratur dan bergizi, istirahat yang cukup, dan olahraga ringan yang rutin.
  5. Tingkatkanlah apresiasi Anda melalui seni dan alam.
  6. Buatlah rencana perjalanan wisata Anda.
  7. Luaskanlah wilayah pergaulan Anda.
  8. Tingkatkanlah kontrol terhadap pikiran-pikiran yang memenuhi benak Anda.
  9. Biasakanlah mencatat gagasan secara teratur.
  10. Biasakanlah lebih banyak diam dan mendengar daripada berbicara.
  11. Kontrol emosi agar tetap tenang, tidak mudah terpengaruh sanjungan dan kritikan.
  12. Lakukan latihan pernafasan secara teratur.

(diambil dari Model Manusia Muslim Abad XXI, M.Anis Matta)

Catatan:
Masih penasaran dengan penjelasan secara detail dari masing-masing point?
Silakan baca sendiri bukunya yha.. :)

Minggu, 02 Agustus 2009

jadikan ramadhan tidak hampa

Jadikan Ramadhan tidak Hampa


“Tlah datang menjelang
meluruhkan kerinduan ramadhan..
sambut ke hadapan...”


-Izzis, ramadhan-


Rasulullah saw mensinyalir, ada banyak orang yang gagal memanfaatkan momen ramadhan dan hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja. Bagaimana dengan kita? Akankah kita mencoba mengoptimalkan ramadhan sebagai bulan percepatan pembinaan diri?
Di bawah ini ada beberapa tips untuk memudahkan kita mewujudkan ramadhan sebagai bulan loncatan pembinaan diri kita... 

Manajemen Ruhiyah
Usahakan lah untuk senantiasa menjaga ruhiyah kita agar tetap kondusif selama ramadhan. Caranya gimana? Sering-sering dech baca-baca buku ruhiyah, ikut pengajian atau ceramah di masjid, dst.

Manajemen ’Amal
Allah swt melipatgandakan pahala di bulan ramadhan. Amalan sunnah bernilai wajib, dan yang wajib pun bernilai 700 kali lipat. Bahkan, amalan mubah seperti tidur pun dianggap ibadah. 
Tapi, apakah kita tidak mau mengambil keuntungan sebesar-besarnya dari ’tambang pahala’ ini? Nha, biar kita bisa mendapatkan keuntungan yang banyak, mending bikin rencana amal yang mungkin bisa kita lakukan berdasarkan prioritas. Amal yang wajib kita dahulukan dari yang sunnah, yang nilai sunahnya tinggi kita dahulukan dari yang nilai sunnahnya lebih rendah, demikian seterusnya. Buat lah rencana itu sistematis (semacam jadwal amalan harian, misalnya...)

Manajemen Do’a
Ada waktu tertentu di mana do’a seseorang yang berpuasa sangat mustajab. Waktu itu adalah waktu berbuka. Namun, kadang kita buru-buru ’balas dendam’ dan memubadzirkan keutamaan waktu ini. Karenanya, yuk..manfaatkan momen itu. Buat dong list permohonan (do’a-do’a) kita dan tentu yang syar’i, lho! Bikin aja daftar do’a-do’a yang akan kita pintakan padaNya selama bulan ramadhan agar tidak ada yang terlupakan..

Manajemen Waktu
Semua waktu di bulan ramadhan sangat berharga. Karenanya, mari prioritaskan. 10 hari terakhir adalah waktu yang paling baik. Karena itu, jangan sampai energi kita terforsir di awal-awal ramadhan dan jatuh sakit di waktu utama ini. Seleseikan segala amanah ramadhan (panitia ramadhan, misalnya) di awal ramadhan, sehingga kita bisa berburu lailatul qodar... Jangan sampai juga di akhir ramadhan malah disibukkan dengan agenda-agenda lainnya yang bukan dalam rangka semakin mendekatkan diri kepadaNya.

Manajemen Infaq
Nah...satu lagi yang sering disia-siakan, infaq! Yang lebih lagi, memberi makan orang berbuka. Tau gak, memberi makan orang berbuka itu pahalanya sama dengan orang yang berpuasa, lho.. Tuh, kan, dapet dobel... Biar optimal, nabung dech sebelum ramadhan untuk cadangan infaq ramadhan, jangan cuman tabungan buat belanja aja, hehehe... Sekarang, yuk siapin infaq sebanyak-banyaknya!

Manajemen Hawa Nafsu
Standar lain keberhasilan ramadhan adalah berkurangnya maksiat yang kita lakukan pada dan pasca ramadhan. Untuk mengukurnya, buat daftar dosa yang mungkin kita lakukan, kemudian tandai jika dosa itu dilakukan. Kalo’ semakin banyak, gawat! Berarti harus segera diperbaiki... Kalo’ tambah sedikit, pertahankan sampai pasca ramadhan...

Manajemen Evaluasi
Setelah semua langkah tadi dilakukan, kita bisa mengukur kemajuan kita pas ramadhan. Nah, kemudian tinggal membuat rencana tindak lanjutnya pasca ramadhan.


(diambil dari Buletin Lem Takwa, lembat tausiyah antar ikhwah dengan perubahan seperlunya)



followers

RSS Subscribe