Minggu, 02 Agustus 2009

jadikan ramadhan tidak hampa

Jadikan Ramadhan tidak Hampa


“Tlah datang menjelang
meluruhkan kerinduan ramadhan..
sambut ke hadapan...”


-Izzis, ramadhan-


Rasulullah saw mensinyalir, ada banyak orang yang gagal memanfaatkan momen ramadhan dan hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja. Bagaimana dengan kita? Akankah kita mencoba mengoptimalkan ramadhan sebagai bulan percepatan pembinaan diri?
Di bawah ini ada beberapa tips untuk memudahkan kita mewujudkan ramadhan sebagai bulan loncatan pembinaan diri kita... 

Manajemen Ruhiyah
Usahakan lah untuk senantiasa menjaga ruhiyah kita agar tetap kondusif selama ramadhan. Caranya gimana? Sering-sering dech baca-baca buku ruhiyah, ikut pengajian atau ceramah di masjid, dst.

Manajemen ’Amal
Allah swt melipatgandakan pahala di bulan ramadhan. Amalan sunnah bernilai wajib, dan yang wajib pun bernilai 700 kali lipat. Bahkan, amalan mubah seperti tidur pun dianggap ibadah. 
Tapi, apakah kita tidak mau mengambil keuntungan sebesar-besarnya dari ’tambang pahala’ ini? Nha, biar kita bisa mendapatkan keuntungan yang banyak, mending bikin rencana amal yang mungkin bisa kita lakukan berdasarkan prioritas. Amal yang wajib kita dahulukan dari yang sunnah, yang nilai sunahnya tinggi kita dahulukan dari yang nilai sunnahnya lebih rendah, demikian seterusnya. Buat lah rencana itu sistematis (semacam jadwal amalan harian, misalnya...)

Manajemen Do’a
Ada waktu tertentu di mana do’a seseorang yang berpuasa sangat mustajab. Waktu itu adalah waktu berbuka. Namun, kadang kita buru-buru ’balas dendam’ dan memubadzirkan keutamaan waktu ini. Karenanya, yuk..manfaatkan momen itu. Buat dong list permohonan (do’a-do’a) kita dan tentu yang syar’i, lho! Bikin aja daftar do’a-do’a yang akan kita pintakan padaNya selama bulan ramadhan agar tidak ada yang terlupakan..

Manajemen Waktu
Semua waktu di bulan ramadhan sangat berharga. Karenanya, mari prioritaskan. 10 hari terakhir adalah waktu yang paling baik. Karena itu, jangan sampai energi kita terforsir di awal-awal ramadhan dan jatuh sakit di waktu utama ini. Seleseikan segala amanah ramadhan (panitia ramadhan, misalnya) di awal ramadhan, sehingga kita bisa berburu lailatul qodar... Jangan sampai juga di akhir ramadhan malah disibukkan dengan agenda-agenda lainnya yang bukan dalam rangka semakin mendekatkan diri kepadaNya.

Manajemen Infaq
Nah...satu lagi yang sering disia-siakan, infaq! Yang lebih lagi, memberi makan orang berbuka. Tau gak, memberi makan orang berbuka itu pahalanya sama dengan orang yang berpuasa, lho.. Tuh, kan, dapet dobel... Biar optimal, nabung dech sebelum ramadhan untuk cadangan infaq ramadhan, jangan cuman tabungan buat belanja aja, hehehe... Sekarang, yuk siapin infaq sebanyak-banyaknya!

Manajemen Hawa Nafsu
Standar lain keberhasilan ramadhan adalah berkurangnya maksiat yang kita lakukan pada dan pasca ramadhan. Untuk mengukurnya, buat daftar dosa yang mungkin kita lakukan, kemudian tandai jika dosa itu dilakukan. Kalo’ semakin banyak, gawat! Berarti harus segera diperbaiki... Kalo’ tambah sedikit, pertahankan sampai pasca ramadhan...

Manajemen Evaluasi
Setelah semua langkah tadi dilakukan, kita bisa mengukur kemajuan kita pas ramadhan. Nah, kemudian tinggal membuat rencana tindak lanjutnya pasca ramadhan.


(diambil dari Buletin Lem Takwa, lembat tausiyah antar ikhwah dengan perubahan seperlunya)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

followers

RSS Subscribe