Selasa, 19 Mei 2009

Keinginan Besar dan Cita-cita Tinggi


"Climb high, climb far, your goal the sky, your aim the star..
Panjat yang tinggi, panjat yang jauh, tujuanmu langit, sasaranmu bintang.."

Obsesi. Cita-cita. Keinginan. Harapan. Adalah kata-kata yang mampu menggerakkan seluruh otot tubuh kita. Satu kata, sejuta makna. Kata yang mampu membuat segala sesuatu yang "tidak mungkin", menjadi mungkin. Sama persis dengan mimpi. Selalu begitu. Apa yang kita obsesikan, apa yang kita cita-citakan, apa yang kita inginkan, apa yang kita harapkan, tetapi belum terwujud menjadi sebuah kenyataan, seringkali terjadi dalam mimpi kita. Semua yang maya, seakan sudah nyata.

Manusia tak punya rasa puas. Bagi mereka, obsesi, cita-cita, keinginan, maupun harapan saja tidak cukup. Karena obsesi, cita-cita, keinginan, maupun harapan yang diimpikan adalah yang besar dan setinggi-tingginya. Ibarat sudah 'menguasai' satu gunung, pasti selalu saja ada impian untuk menguasai gunung-gunung yang lainnya. Dan pada saat itulah, manusia dengan berbagai cara dilakukan untuk mewujudkannya.

Meraih semua itu bukanlah hal yang mudah. Butuh perjuangan, butuh pengorbanan. Pengorbanan fisik yang kuat, materi yang tidak sedikit, pikiran yang cerdas, jiwa yang lapang, semuanya. Untuk menggapainya, seringkali harus kerja tak kenal lelah, tak kenal putus asa, kerja keras, semakin sedikit istirahatnya, kadang harus mendaki jalan yang menanjak, kadang tersandung batu dan kerikil-kerikil tajam hingga berdarah, bahkan seringkali membuat makanan yang lezat serasa hambar sebelum mampu mendapatkannya.


Begitulah. Apapun akan dilaluinya hingga semua yang masih maya itu benar-benar menjadi nyata. Biar yang masih dalam mimpi itu terwujud menjadi kenyataan dalam kehidupan.

Memang... obsesi, cita-cita, keinginan, maupun harapan itu harus yang tinggi. Agar kelak bisa merasakan puncak kenikmatan setelah melewati jalan panjang yang melelahkan. Tapi, adakah kenikmatan yang benar-benar nikmat di dunia ini? Adakah kebahagiaan yang benar-benar bahagia di dunia ini? Mereka yang menjadikan dunia ini hanya kehidupan sementara, tentu semua mimpi-mimpinya itu bukanlah hanya mimpi dunia. Mimpi-mimpi mereka adalah mimpi-mimpi yang menembus tanpa batas. Mimpi-mimpi mereka sampai negeri jauh di atas sana, di akhirat. Karena di sana lah adanya kenikmatan dan kebahagiaan hakiki.

"Climb high, climb far, your goal the sky, your aim the star.. Panjat yang tinggi, panjat yang jauh, tujuanmu langit, sasaranmu bintang.."adalah sebuah tulisan penyemangat yang tertempel di tembok tua, yang di atasnya berupa lukisan danau jernih airnya, dikelilingi padang rumput menghijau dan pepohonan rimbun menjulang tinggi, di antara tebing yang curam dan bebatuan yang terjal, yang dinaungi awan putih yang berserakan di langit yang membiru. LukisanNya indah, bukan? Akankah kita mampu merasakannya?

Sungguh, Ibnul Qayyim Al-Jauziyah telah membuat kita harus merenung kembali..

Sebuah keinginan besar & cita-cita tinggi,
memang tak bisa diperoleh dengan sedikit usaha,
atau perjuangan setengah-setengah..

"Para pemikir di seluruh generasi sudah menyimpulkan,
suatu kenikmatan tidak akan bisa dicapai
melalui sesuatu yang nikmat juga.
Barangsiapa yang banyak utamakan istirahat,
maka ia akan didatangi oleh peristirahatannya sendiri.
Sebesar kengerian & kesulitan dalam mencapai sesuatu,
sebesar itu lah kesenangan & kelezatan yang dirasakan."

(Ibnul Qayyim Al-Jauziyah)

Selamat berjuang untuk meraih segala mimpi-mimpimu!

- Roma -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

followers

RSS Subscribe