Jumat, 19 Juni 2009

Rahasia Di Balik Manisnya Madu

Sesuatu yang manis, seringkali diidentikkan atau dibandingkan dengan madu. Madu sangat banyak manfaatnya. Rasulullah saw pernah bersabda, ”Hendaklah kalian menggunakan dua obat, yaitu madu dan Al-Qur’an”. “Barangsiapa minum sesendok madu tiga kali setiap bulannya, maka ia tidak akan terkena penyakit yang besar”. Dalam hadits tersebut ada isyarat pentingnya mengkonsumsi madu secara kontinyu. Madu dapat memberikan imunitas sehingga tubuh memiliki pertahanan terhadap penyakit.


Tahukah kawan? Dari mana madu berasal dan bagaimanakah prosesnya? Sebagai seorang pelajar tentu kita harus tahu dong, bagaimana proses ilmiah dari madu tersebut. Ternyata, subhanallah….betapa Allah telah menciptakan alam semesta ini dan isinya dengan design yang begitu hebat.


Madu dihasilkan oleh binatang yang hampir semua yang berasal dari hewan tersebut mempunyai manfaat yang hebat. Dialah sang lebah yang menakjubkan. Bahkan dalam Al-Qur’an kitab suci umat Islam, terdapat surat yang bernama An-Nahl (Lebah). “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.


Bagaimanakah cara lebah bekerja untuk menghasilkan madu? Berikut ini sedikit gambarannya. Lebah termasuk serangga bersosial yang hidup dalam komunitas yang terdiri dari: seekor ratu, lebah pekerja dan pejantan.


Ketika keluar dari telur, ratu lebah tidak berbeda dengan lebah yang lain. Namun dengan asupan royal jelly – yang terbuat oleh kelenjar ludah lebah yang lain- ratu lebah menjadi besar dengan cepat dan mulai mengeluarkan telur seharian penuh. Oleh karena makanan khusus inilah, ia terus bertelur selama lima tahun. Selain memproduksi madu, lebah juga mengolah sari bunga yang dihisapnya dari tetumbuhan menjadi lilin dengan sel khusus di bagian bawah perutnya. Lilin ini digunakan untuk membangun sel-sel rumah lebah. Siapa sajakah penghuni rumah atau sarang lebah?


Ratu Lebah. Lebah pekerja memilih lebah yang masih dalam pembentukan antara telur dan pupa (larva) yaitu pada hari kedua umur telur tersebut. Mereka memelihara dan merawatnya sebagai seekor ratu. Setelah 11 hari, larva itu dipindahkan dari selnya dalam upacara khusus untuk kawin dengan 18 pejantan lebah. Dari perkawinan itu, ratu lebah bertugas meletakkan telur-telur lebah selama masa hidupnya. Sang ratu mulai meletakkan telur-telurnya 10 hari setelah perkawinan. Seekor ratu lebah yang aktif mampu memproduksi kurang lebih 3000 telur per hari.


Lebah Pejantan. Lebah pejantan berpostur gemuk dan tidak memiliki jarum sengat seperti lebah pekerja. Tugas mereka hanya kawin dengan ratu lebah. Jika kerajaan lebah mengalami paceklik maka lebah pejantan akan diusir.


Lebah Pekerja. Bentuk tubuhnya kecil, adalah lebah betina yang tidak matang dan tidak layak kawin seumur hidup. Dalam kerajaan lebah biasanya terdapat 50.000-60.000 lebah pekerja. Seekor lebah pekerja terbang rata-rata 20km per hari untuk membantu penyerbukan 10.000 bunga. Diperlukan lebih dari 4.000.000 bunga untuk memproduksi 1 kg madu.


Sarang lebah berisi sel-sel yang berbentuk segi enam terbuat dari lilin. Bentuk ini merupakan bentuk ruang paling luas yang bisa dibentuk di dalam sebuah lingkaran. Sel-sel ini mempunyai dinding yang tipis namun kokoh, yang dapat menampung berat hingga 25 kali lipat.


Produk lebah tak hanya madu, tetapi ada juga racun lebah, lilin lebah, Royall Jelly, Bee Pollen, dan propolis. (to be continued).


Sumber: Prof. Dr. Said Hammad, 99 Resep Sehat dengan Madu.



- Reni Suwanti -

(alumni SMA N 1 Bantul)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

followers

RSS Subscribe